5 Oktober 2011

(a lil story of) MY NEW LIFE


Setelah merenovasi template blog, sekarang jadi pengen nulis macem-macem (hihihi… padahal udah setahun lebih lho gak nulis), selain itu juga karena udah males banget nengokin Facebook, jadi blogwalking aja, cari-cari inspirasi dan motivasi buat seru-seruan dan lucu-lucuan.

Sepanjang tahun 2010 hingga saat ini yang sudah memasuki kuartal akhir tahun 2011 aku sangat sedikit menulis, terutama di blog (karena kalau di note Facebook kulihat masih lumayan ada tulisan yang menghiasi). Padahal di sepanjang waktu itu, ada banyaaaak sekali hal yang sangat bermakna dan pantas kuabadikan dalam tulisan yang kelak bisa kujadikan obat rindu di masa nanti.

4 Juli 2010, menjadi hari dimana fase kehidupanku berubah warna, karena di hari itu secara langsung Allah Yang Maha Pengasih mempertautkanku dalam ikatan suci pernikahan. “Horrayy… Gue punya laki” (Idiiih… gak banget sih ekspresinya. hahaha). Di bulan-bulan awal pernikahan kami berangkat ke tempat beraktifitas setiap hari dari rumah Ibu di Sidoarjo. Untungnya 3 bulan pertama aku mendapat tempat praktek di RSUD Sidoarjo, jadi kepleset aja nyampe. Tapi selanjutnya, kami setiap hari berjibaku dengan kemacetan perjalanan Sidoarjo – Surabaya yang sangat padat di pagi hari. Kalau ada yang tanya, “Capek???”, kujawab, “ Banget!!!”. Sempat akhirnya kami memutuskan untuk nge-kost berdua karena di periode selanjutnya tugas praktek menempatkanku di Surabaya dan masuknya pagi sekali. Banyak sekali pengalaman menarik selama hidup di kost (maklum, baru pertama kali ngekost, karena pas S1 dulu setahun di Asrama, dua tahun di Pesantren, dan di tahun terakhir ngontrak rumah). Tapi keseruan nge-kost ceritanya akan kubuat sendiri di lain waktu.

Di tengah kepungan dinding kamar kost yang sempit itulah, kami merencanakan langkah baru dalam hidup, yakni membangun rumah. Yups! Karena rumah yang sudah dibeli masih belum siap dihuni, sehingga butuh renovasi di sana-sini supaya bisa segera ditempati. Menghitung-hitung isi tabungan, Hmm.. ternyata sebentar lagi ganti semester, kita berdua masih harus membayar biayanya, tidak sedikit tentunya, karena postgraduate, dua orang pula.

Tanpa disangka-sangka, Allah Yang Maha Baik menurunkan Malaikat Mikail membawa beasiswa sehingga biaya kuliah keluar dari daftar kebutuhan kami. Oke, mulai menggambar desain rumah. Coret sana, coret sini, yang satu mulai menggambar, yang lain merebut ingin mengoreksi, berebut kertas dan pulpen, akhirnya ambil kertas sendiri-sendiri dan sibuk dengan imajinasinya sendiri. Huhh… berhari-hari, berminggu-minggu, tak juga menemukan desain yang disepakati berdua. Iiihh… gemes deh, begini nih kalo sok jadi arsitek sendiri-sendiri. Hehehe…. Hingga akhirnya, ada peri penyelamat, seorang arsitek yang tidak lain adalah teman suami semasa tinggal di asrama. Cihuuuy, dua pilihan desain rumah yang sangat cantik, dan setelah diperiksa berkali-kali, tidak satupun dari desain corat-coret kami yang sama dengan dua desain cantik itu, bahkan mendekati mirip pun tidak. (hihihi… pinter banget sih Mas Arsitek ini, pantesan sekolahnya mahal… hahaha)

Selanjutnya mencari tukang bangunannya. Puyeng muter-muter, minta tolong cariin kesana –kemari tapi belum nemu juga, akhirnya pulang kampung deh, dan membawa tukang Bangunan dari kampung mertua. Oke, Start Now! Karena tidak ada mandor yang men-supervisi, kami pun rela berpeluh-peluh dan berbagi tugas. Pagi berangkat dari Sidoarjo, sampai di Surabaya kami berpisah, yang satu menuju kampus, yang satu lagi menuju kantor kampus. Selesai dengan aktifitas masing masing, aku naik angkot ke tempat janjian dengan suami dan kemudian bersama-sama menuju ‘proyek’.

Setiap hari seperti itu dan diakhiri dengan kembali pulang ke Sidoarjo, totalnya kurang lebih 100 km kami tempuh setiap hari. Fiuuuh…. Belum lagi kalau waktunya belanja, mulai dari semen, pasir, kayu, dll di toko bangunan. Kemudian di swalayan alat bangunan membeli keramik, cat, kitchen sink, sampai ke urusan kran air dan saklar lampu. Kalau tinggal beli aja sih cepet. Milihnya itu lhoooo… capeek. Pernah suatu kali kami berada di dalam swalayan alat bangunan selama 5 jam, wow!! Padahal kami sudah mengkonsep sejak dari rumah, apa yang mau dibeli, keramiknya warna apa, dipakai untuk model bagaimana, dan assessorisnya yang seperti apa, tapi tetep aja, puyeng!! Belum lagi hunting ini-itu dan harus berpindah-pindah swalayan alat bangunan (Depo Bangunan, Mitra10, AJBS, sampe ke Baliwerti) untuk mencari item-item yang nyaman di hati dan pas di kantong. Hehehe…

Tapi Allah selalu menjadi Yang Maha Baik selalu memberi kemudahan kepada kami dengan mengirimkan orang-orang baik yangmembantu kami. Tukang bangunan yang kerjanya bagus dan tidak rewel, tetangga sebelah rumah yang meminjamkan rumah kosongnya untuk ditempati para tukang bangunan saat malam, juga rezeki-rezeki tak terduga saat tabungan telah terkuras habis sementara bangunan rumah masih perlu finishing touch.
 
Dan akhirnya, setelah berlelah-lelah ria selama 2 bulan (plus libur-liburnya lho, terutama karena banjir di kecamatan sebelah), tarrraaaaa…. Ini dia Our Paradise!!
  
Alhamdulillahi Robbil Alamin..

Ya Allah, jadikan rumah ini sebagai penyejuk hati kami, pemupuk cinta kami kepada-Mu, dan senantiasa mendamaikan kami untuk beribadah kepada-Mu. Jadikan rumah ini memberikan manfaat bukan hanya bagi kami tapi juga untuk siapapun yang selalu ingin bertashbih menyebut nama-Mu, serta menjadi madrasah yang terbaik untuk putra-putri kami. Amin ya Robbal ‘alamin…

Bismillahirrahmanirrahiim….
Niat ingsun manggoni rumah anyar, lillahi ta’ala…

0 comments: