14 Agustus 2015

Busy Book for Aqueena

Akhir-akhir ini timeline facebook penuh dengan sharing album-album foto mengenai apa saja. Mulai dari resep-resep makanan, ide-ide desain rumah, ide-ide desain dapur, hingga berbagai macam ide kreatif permainan anak. Nah, untuk yang terakhir itu sempat beberapa kali menyita pandang saya, lucu-lucu dan menarik. Akhirnya jadi ikutan nge-share deh, meskipun nggak tau deh mau dijalanin apa nggak, yang penting niatnya disimpen dulu siapa tau suatu saat dibutuhkan.

Hingga suatu waktu, di mana saya dibuat pusing dengan rewelnya Aqueena. Kalau rewel sekedar rewel sih saya masih tahan, tapi ini rewelnya adalah ketika tidak dituruti untuk main gadget. Omigoooooddd… bener-bener enggak banget deh.

Jadi begini cerita awal mula kenapa Aqueena sampai ‘segitunya’ dengan gadget, berawal dari masa-masa kritis Aqueena disapih dari ASI, seminggu awal proses itu kami lalui di rumah kami sendiri, semua masih dalam kendali. Setelah lewat satu minggu, karena si Ayah harus mengikuti pelatihan IELTS di luar kota selama 3 minggu, maka diputuskan kami ‘mengungsi’ sementara di rumah Ibu (Yangti-nya Aqueena) di Sidoarjo. Nah, disitulah awal mula saya mati gaya, dalam kondisi tanpa si Ayah, dan Aqueena yang (ternyata) belum melewati masa kritisnya disapih (padahal sudah satu minggu), saya tidak punya cara lain untuk menenangkan kerewelannya menjelang tidur, hingga akhirnya video youtube lah yang saya andalkan untuk menjadi penolong mengantarkan tidur. Meski tidak selalu berhasil, tapi setidaknya saat itu hanya gadget lah yang bisa saya andalkan, karena saat dia mulai cranky tidak ada satupun yang bisa mendekati selain saya, bahkan Yangtinya pun bisa ditendang-tendang kalau mencoba ikut menenangkan.

Berawal dari masa 3 minggu pengungsian itulah, Aqueena yang mudah ditenangkan dengan gadget, juga menjadi mudah rewel kalau tidak dituruti keinginannya akan gadget. Padahal selama ini kami (saya dan suami) sudah sepakat untuk tidak membiarkan Aqueena terpapar televisi dan gadget, tapi apalah daya, situasi membuat saya (untuk sementara) angkat tangan. Setelah 3 minggu itu berlalu dan kami kembali ke rumah, kebiasaan membaca buku dan mendongeng kembali dilakukan, Alhamdulillah berhasil, meskipun hanya sebentar, kurang lebih 2 minggu saja, karena apa? Karena setelah itu kami memasuki bulan tersibuk sepanjang tahun, yakni akhir ramadhan dan syawal. Di rentang waktu itu kami hilir MUDIK, Menganti – Lamongan – Sidoarjo – Menganti – Sidoarjo – Surabaya – Lamongan – Menganti – Sidoarjo – Menganti. Itu rute yang kami tempuh selama hampir 3 minggu hilir mudik, sementara Aqueena tipe anak yang butuh waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya dia sering rewel dan ngamuk. Kalau sudah begitu, rewelnya Aqueena membuat kami menyerah pada gadget. Tempat yang berpindah-pindah, orang yang ditemui berbeda-beda, tempat tidur yang berganti-ganti, jadwal makan, tidur dan main yang tidak konsisten, membuat kondisi (terutama psikis) Aqueena lelah. Jangankan Aqueena yang baru berusia 2 tahun, emak dan bapaknya yang sudah segini tua aja lelah fisik dan mental kok. Rasanya pengeeen banget cepat pulang ke rumah, ‘ndekem’ sebulan di rumah nggak kemana-mana, sangking lelahnya.

Memasuki minggu ketiga bulan Syawal, kami sudah terbebas dari segala aktifitas hilir mudik. Fiuuuh leganya, bisa ‘ndekem’ di rumah. Setelah memulihkan stamina, kami mengembalikan kebiasaan main Aqueena kepada yang seharusnya. Tentu saja no gadget dan no tv, Alhamdulillah di saat yang tepat saya menemukan hasil sharing teman-teman facebook tentang membuat BUSY BOOK, aktivitas permainan untuk melatih motorik halus pada anak-anak.

Saya jadi teringat pernah membaca postingan mengenai Busy Book ini di blog favorit saya, blog milik dokter Meta, tapi sudah lama sekali saya membacanya, dan setelah saya pelajari lagi cara pembuatannya dan juga media yang dipakai, ternyata sama persis dengan isi busy bag yang dijual terpisah dengan buku Play And Learn karya dokter Meta. Langsung deh semangat, siapa tau Aqueena bisa jadi anak jenius kayak anaknya dokter Meta yang IQnya 150. Hahahaha… becanda ah…

Tentu bukan itu alasannya, sekali lagi sama sekali bukan itu, tujuan saya hanya ingin membuat Aqueena kembali ke jalan yang benar (ceileee… emaknya kali yang tersesat. Hahahaha). Maksudnya, memberikan kembali hak Aqueena untuk bermain dan mengembangkan motorik halus dan motorik kasarnya, mengembangkan imajinasinya, melatih kognitifnya, melatih daya fikirnya, menemukan ide-ide kreatifnya, merangsang perkembangan otak kanannya, yang semua itu tentu saja dengan permainan yang kami bikin dan lakukan berdua agar lebih merekatkan bonding antara kami.

Bonding. Iya, kelekatan dan kedekatan antara kami berdua tentu harus terus dikuatkan, terlebih setelah Aqueena disapih, di mana tidak ada lagi kegiatan menyusui yang selama ini menjadi kegiatan intim kemi berdua yang menciptakan bonding tiada tara. Setelah disapih, anak usia 2 tahun ini memulai memperluas kegiatan sosialnya dengan bermain bersama teman-teman. Aqueena semakin suka bermain dengan teman-temannya, bahkan hingga sampai lupa waktu, dia bisa menahan kantuk berjam-jam jika di dekatnya masih ada teman berkerumun meskipun malam sudah sangat larut. Dan dia sudah tidak peduli lagi dengan ajakan tidur meskipun saya ‘mengancam’ dengan bilang “Mama tidur duluan lho ya…”, dengan santai dan berlalu dia menjawab, “Iyaaa…” hadeeeh…

Selama proses membuat Busy Book ini Aqueena antusias sekali, dia sampai betah berada di rumah seharian tanpa merengek minta diantar main ke rumah temannya. Seharian bersama mama dengan kain flannel bertebaran di mana-mana. Aqueena juga sangat senang ketika saya libatkan dalam membuat berbagai perintilannya, seperti menggunting benang, membuat pola telapak tangan di kertas, membuat baju boneka yang warnanya sama dengan warna baju yang ia kenakan saat itu, wuaaahhh pokoknya seru banget, meskipun tetep ada drama rebutan pegang ini itu lah ya… tapi justru di situ letak permainannya buat Aqueena. Setelah Busy Book-nya jadi jangan tanya lagi gimana girangnya, nih anak sukaaaa banget, dimainin terus, dicoba-coba tiap halamannya, sambil teriak-teriak kegirangan ketika dia berhasil menyelesaikan satu tugas di dalamnya. Hihihihi… jadi ikut girang deh, rasanya nggak sia-sia mama bikin mainan ini untukmu, Nak…









1 comments:

budiono mengatakan...

weleh2 lama gak mampir aquena sudah gede aja.