Akhir-akhir ini timeline facebook penuh dengan sharing
album-album foto mengenai apa saja. Mulai dari resep-resep makanan, ide-ide
desain rumah, ide-ide desain dapur, hingga berbagai macam ide kreatif permainan
anak. Nah, untuk yang terakhir itu sempat beberapa kali menyita pandang saya,
lucu-lucu dan menarik. Akhirnya jadi ikutan nge-share deh, meskipun nggak tau
deh mau dijalanin apa nggak, yang penting niatnya disimpen dulu siapa tau suatu
saat dibutuhkan.
Hingga suatu waktu, di mana saya dibuat pusing dengan
rewelnya Aqueena. Kalau rewel sekedar rewel sih saya masih tahan, tapi ini
rewelnya adalah ketika tidak dituruti untuk main gadget. Omigoooooddd…
bener-bener enggak banget deh.
Jadi begini cerita awal mula kenapa Aqueena sampai ‘segitunya’
dengan gadget, berawal dari masa-masa kritis Aqueena disapih dari ASI, seminggu
awal proses itu kami lalui di rumah kami sendiri, semua masih dalam kendali.
Setelah lewat satu minggu, karena si Ayah harus mengikuti pelatihan IELTS di
luar kota selama 3 minggu, maka diputuskan kami ‘mengungsi’ sementara di rumah
Ibu (Yangti-nya Aqueena) di Sidoarjo. Nah, disitulah awal mula saya mati gaya,
dalam kondisi tanpa si Ayah, dan Aqueena yang (ternyata) belum melewati masa
kritisnya disapih (padahal sudah satu minggu), saya tidak punya cara lain untuk
menenangkan kerewelannya menjelang tidur, hingga akhirnya video youtube lah
yang saya andalkan untuk menjadi penolong mengantarkan tidur. Meski tidak
selalu berhasil, tapi setidaknya saat itu hanya gadget lah yang bisa saya
andalkan, karena saat dia mulai cranky tidak ada satupun yang bisa mendekati
selain saya, bahkan Yangtinya pun bisa ditendang-tendang kalau mencoba ikut
menenangkan.
Berawal dari masa 3 minggu pengungsian itulah, Aqueena yang
mudah ditenangkan dengan gadget, juga menjadi mudah rewel kalau tidak dituruti
keinginannya akan gadget. Padahal selama ini kami (saya dan suami) sudah
sepakat untuk tidak membiarkan Aqueena terpapar televisi dan gadget, tapi
apalah daya, situasi membuat saya (untuk sementara) angkat tangan. Setelah 3
minggu itu berlalu dan kami kembali ke rumah, kebiasaan membaca buku dan
mendongeng kembali dilakukan, Alhamdulillah berhasil, meskipun hanya sebentar,
kurang lebih 2 minggu saja, karena apa? Karena setelah itu kami memasuki bulan
tersibuk sepanjang tahun, yakni akhir ramadhan dan syawal. Di rentang waktu itu
kami hilir MUDIK, Menganti – Lamongan – Sidoarjo – Menganti – Sidoarjo –
Surabaya – Lamongan – Menganti – Sidoarjo – Menganti. Itu rute yang kami tempuh
selama hampir 3 minggu hilir mudik, sementara Aqueena tipe anak yang butuh
waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya dia sering rewel dan
ngamuk. Kalau sudah begitu, rewelnya Aqueena membuat kami menyerah pada gadget.
Tempat yang berpindah-pindah, orang yang ditemui berbeda-beda, tempat tidur
yang berganti-ganti, jadwal makan, tidur dan main yang tidak konsisten, membuat
kondisi (terutama psikis) Aqueena lelah. Jangankan Aqueena yang baru berusia 2
tahun, emak dan bapaknya yang sudah segini tua aja lelah fisik dan mental kok.
Rasanya pengeeen banget cepat pulang ke rumah, ‘ndekem’ sebulan di rumah nggak
kemana-mana, sangking lelahnya.
Memasuki minggu ketiga bulan Syawal, kami sudah terbebas
dari segala aktifitas hilir mudik. Fiuuuh leganya, bisa ‘ndekem’ di rumah.
Setelah memulihkan stamina, kami mengembalikan kebiasaan main Aqueena kepada
yang seharusnya. Tentu saja no gadget dan no tv, Alhamdulillah di saat yang
tepat saya menemukan hasil sharing teman-teman facebook tentang membuat BUSY
BOOK, aktivitas permainan untuk melatih motorik halus pada anak-anak.
Saya jadi teringat pernah membaca postingan mengenai Busy
Book ini di blog favorit saya, blog milik dokter Meta, tapi sudah lama sekali
saya membacanya, dan setelah saya pelajari lagi cara pembuatannya dan juga
media yang dipakai, ternyata sama persis dengan isi busy bag yang dijual
terpisah dengan buku Play And Learn karya dokter Meta. Langsung deh semangat,
siapa tau Aqueena bisa jadi anak jenius kayak anaknya dokter Meta yang IQnya
150. Hahahaha… becanda ah…
Tentu bukan itu alasannya, sekali lagi sama sekali bukan
itu, tujuan saya hanya ingin membuat Aqueena kembali ke jalan yang benar
(ceileee… emaknya kali yang tersesat. Hahahaha). Maksudnya, memberikan kembali
hak Aqueena untuk bermain dan mengembangkan motorik halus dan motorik kasarnya,
mengembangkan imajinasinya, melatih kognitifnya, melatih daya fikirnya, menemukan
ide-ide kreatifnya, merangsang perkembangan otak kanannya, yang semua itu tentu
saja dengan permainan yang kami bikin dan lakukan berdua agar lebih merekatkan
bonding antara kami.
Bonding. Iya, kelekatan dan kedekatan antara kami berdua
tentu harus terus dikuatkan, terlebih setelah Aqueena disapih, di mana tidak
ada lagi kegiatan menyusui yang selama ini menjadi kegiatan intim kemi berdua
yang menciptakan bonding tiada tara. Setelah disapih, anak usia 2 tahun ini
memulai memperluas kegiatan sosialnya dengan bermain bersama teman-teman.
Aqueena semakin suka bermain dengan teman-temannya, bahkan hingga sampai lupa
waktu, dia bisa menahan kantuk berjam-jam jika di dekatnya masih ada teman
berkerumun meskipun malam sudah sangat larut. Dan dia sudah tidak peduli lagi dengan
ajakan tidur meskipun saya ‘mengancam’ dengan bilang “Mama tidur duluan lho ya…”,
dengan santai dan berlalu dia menjawab, “Iyaaa…” hadeeeh…
Selama proses membuat Busy Book ini Aqueena antusias sekali,
dia sampai betah berada di rumah seharian tanpa merengek minta diantar main ke
rumah temannya. Seharian bersama mama dengan kain flannel bertebaran di
mana-mana. Aqueena juga sangat senang ketika saya libatkan dalam membuat berbagai
perintilannya, seperti menggunting benang, membuat pola telapak tangan di
kertas, membuat baju boneka yang warnanya sama dengan warna baju yang ia
kenakan saat itu, wuaaahhh pokoknya seru banget, meskipun tetep ada drama
rebutan pegang ini itu lah ya… tapi justru di situ letak permainannya buat
Aqueena. Setelah Busy Book-nya jadi jangan tanya lagi gimana girangnya, nih
anak sukaaaa banget, dimainin terus, dicoba-coba tiap halamannya, sambil
teriak-teriak kegirangan ketika dia berhasil menyelesaikan satu tugas di
dalamnya. Hihihihi… jadi ikut girang deh, rasanya nggak sia-sia mama bikin
mainan ini untukmu, Nak…
1 comments:
weleh2 lama gak mampir aquena sudah gede aja.
Posting Komentar